Berkenalan Dengan Isim Zaman Mabni “قَطُّ” yang bermakna ‘Tidak Pernah Sama Sekali’ dan Isim Zaman Yang Lainnya [Dzorof Bagian 1]

Bismillahirrahmaanirrahiim..

Barangkali anda pernah dengar redaksi beberapa hadits Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam yang bunyinya:

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ الضُّبَعِيُّ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ خَدَمْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ سِنِينَ فَمَا قَالَ لِي أُفٍّ قَطُّ وَمَا قَالَ لِشَيْءٍ صَنَعْتُهُ لِمَ صَنَعْتَهُ وَلَا لِشَيْءٍ تَرَكْتُهُ لِمَ تَرَكْتَهُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَحْسَنِ النَّاسِ خُلُقًا وَلَا مَسَسْتُ خَزًّا قَطُّ وَلَا حَرِيرًا وَلَا شَيْئًا كَانَ أَلْيَنَ مِنْ كَفِّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا شَمَمْتُ مِسْكًا قَطُّ وَلَا عِطْرًا كَانَ أَطْيَبَ مِنْ عَرَقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ وَالْبَرَاءِ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

“Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah], telah menceritakan kepada kami [Ja’far bin Sulaiman Adl Dluba’i] dari [Tsabit] dari [Anas] ia berkata; Aku telah menjadi khadim (pembantu) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selama sepuluh tahun, namun selama itu beliau belum pernah berkata `Uff (ah..) kepadaku sekalipun. Juga tidak pernah menanyakan mengenai sesuatu yang aku lakukan kenapa aku melakukannya, dan tidak pula terhadap sesuatu yang aku tinggalkan, kenapa aku meninggalkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik akhlaknya. “[HR.Tirmidzi]. Sumber

Juga hadits berikut ini:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلَا امْرَأَةً وَلَا خَادِمًا إِلَّا أَنْ يُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا نِيلَ مِنْهُ شَيْءٌ قَطُّ فَيَنْتَقِمَ مِنْ صَاحِبِهِ إِلَّا أَنْ يُنْتَهَكَ شَيْءٌ مِنْ مَحَارِمِ اللَّهِ فَيَنْتَقِمَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدَةُ وَوَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ كُلُّهُمْ عَنْ هِشَامٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ يَزِيدُ بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ

dari [‘Aisyah] radhiyallahu ‘anha dia berkata; Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam sama sekali tidak pernah memukul dengan tangannya pelayan beliau atau pun seorang wanita pun, kecuali saat berjihad di jalan Allah, beliau tidak pernah membalas suatu kesalahan yang dilakukan orang kecuali bila keharaman-keharaman Allah ‘azza wajalla dilanggar, beliau membalas karena Allah ‘azza wajalla.” [HR. Muslim 4296]. Sumber

Jadi, jenis apa sebenarnya kata قَطُّ ini? Bukankan isim itu kalau tidak ber AL pasti bertanwin? ini kok tidak dua-duanya ya? dia bukan juga mudhof karena letaknya di akhir kalimat. Huruf pun, belum pernah dengar ada huruf قَطُّ . Fi’il juga kayaknya bukan karena kalau dia fi’il madhi biasanya harakat akhirnya fathah. Kalau fiil mudhori kenapa gak tampak huruf mudhoro’ahnya? Lalu, jenis kata apa dia ini?

Alhamdulillah ketemu jawabannya di buku terjemahan AL BASITH – Ensiklopedia Lengkap Kuasai Bahasa Arab oleh Abdullathif Sa’id yang diterjemahkan oleh Muhammad Azharrahimahullah-. Bukunya bagus sekali ini, lengkap dan rinci. Recommended untuk dimiliki pembelajar bahasa arab. Penerjemah buku ini (Muhammad Azhar) juga menulis buku dalam bahasa Indonesia ‘LATHAIF Alqur’an wal ‘Arabiyyah‘ yang ininya tentang keunikkan-keunikkan Alquran dan Bahasa Arab; bagus sekali isinya. Semoga Allah merahmati beliau dan menjadikan karya-karya beliau ini sebagai ilmu yang bermanfaat dan pahalanya senantiasa mengalir hingga hari kiamat. Aaamiinn

Kembali ke قَطُّ , ternyata ia adalah Dzorof Zaman (Isim Yang Menunjukkan Keterangan Waktu) Yang Mabni. Asalnya, dzhorof yang juga disebut Maf’uulun Fihi itu termasuk dalam golongan Manshubaatul Asma (isim-isim yang manshub). Tanda aslinya adalah fathah -jika dia Isim Mu’rob-. Tapi ternyata ada juga bagian dzorof yang Mabni.

Diantara Isim-isim yang manshub diatas, ada Maf’ulun Fihi yang terdiri dari Dzhorof Zaman (Keterangan Waktu) dan Dzorof Makan (Keterangan Tempat). Dzorof Zaman sebagiannya Mu’rob (dapat berubah keadaan akhir katanya) ada pula yang Mabni (tetap keadaan akhir katanya).

  1. Dzorof zaman yang Mu’rob dan ia akan selalu berharakat fathah. Diantaranya yaitu:

(Hari) يَوْمَ

(Sebulan) شَهْرًا

(setahun) سَنَةً

(setahun) عَامًا

(pagi) صَبَاحًا

(sore) مَسَاءً

(waktu dzuhur) ظُهْرًا

(waktu ashar) عَصْرًا

(sedetik) ثَنِيَّةً

(semenit) دَقِيْقَةً

(sepekan) أُسْبُوْعًا

(waktu) وَقْتَ

(selamanya) أَبَدًا

(ketika) حِيْنَ

(pada waktu, ketika) زَمَانَ

(sekian waktu) أَمَدًا

(siang hari) نَهَارًا

(malam) لَيْلًا

(malam hari)لَيْلَةً

(waktu sahur) سَحَرًا

(pagi hari) غَدَاةً

(sebentar) لَحْظَةً

(sebentar) هًنَيْنَةً

(suatu malam) مُوْهِنًا

2. Dzorof Zaman Mabni yang akhir katanya tidak selalu manshub

yang paling populer diantaranya yaitu:

إِذَا (apabila)

(ingatlah ketika, ketika, saat) إِذْ

(sejak) مُنْذُ

(semenjak) مُذْ

(kemarin) أَمْسِ

(kapan saja, kapan) أَيَّانَ

(sekarang) الآنَ

(sama sekali) قَطُّ

(ketika) لَمَّا

(“dari” yang menunjukkan waktu) لَدُنْ

(“seukuran”, “sepanjang”, yang menunjukkan waktu, hingga) رَيْثَ – رَيْثُمَا

(setiap kali) كُلَّمَ

—–sekian kutipan dari Al Basith tentang Dzorof Zaman yang Mu’rob dan Dzorof Zaman yang Mabni.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Diselesaikan di Rumbai, Riau 24 Juni 2024


Leave a comment