الأَرْوَاحُ جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَا مِنْهَا اخْتَلَفَ
“Ruh-ruh itu seperti tentara yang berhimpun yang saling berhadapan. Apabila mereka saling mengenal (sifatnya, kecenderungannya dan sama-sama sifatnya) maka akan saling bersatu, dan apabila saling berbeda maka akan tercerai-berai.”
الأرواح = bentuk jamak dari ruh (الروح);
جنود = bentuk jamak dari jundun (جند) : tentara
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 3336 secara mu’allaq dari ‘Aisyah radhiyallâhu ‘anha.
Dalam Musnad Imam Ahmad diceritakan, bahwa asbabul wurud hadis ini yaitu ketika seorang wanita penduduk Makkah yang selalu membuat orang tertawa hijrah ke Madinah, ternyata dia tinggal dan bergaul dengan wanita yang sifatnya sama sepertinya. Yaitu senang membuat orang tertawa. Karena itulah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan hadits ini. [1]
Al-Imam An-Nawawi mengatakan dalam Syarah Muslim (16/pada hadits no. 2638):
“Para ulama mengatakan, maknanya mereka adalah sekelompok manusia yang berkumpul atau manusia yang bermacam-macam lagi berbeda-beda. Ruh-ruh itu saling mengenal karena suatu perkara yang Allah Subhânahu wa Ta’âlâ menciptakan ruh-ruh itu di atasnya..”
Ada yang mengatakan, karena mereka dijadikan Allah Subhânahu wa Ta’âlâ di atas sifat-sifat yang saling mencocoki dan tabiat yang saling bersesuaian.
Ada yang mengatakan, karena mereka diciptakan secara bersama kemudian jasad mereka saling berpisah, sehingga yang mencocoki tabiat yang lain, dia akan bersatu dengannya. Dan yang saling berjauhan tabiatnya maka dia akan lari dan menyelisihinya.
Al-Khaththabi dan lainnya berkata bahwa persatuan mereka adalah kebahagiaan atau kesengsaraan ketika Allah Subhânahu wa Ta’âlâ menciptakan mereka pada awalnya. Dan ruh-ruh itu terbagi menjadi dua kelompok yang saling berlawanan, jika jasad-jasad itu saling bertemu di dunia maka mereka akan bersatu atau berselisih sesuai yang mereka diciptakan di atasnya. Sehingga orang yang baik cenderung kepada orang yang baik, dan orang yang jahat juga cenderung kepada orang yang jahat.
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Ruh itu sebuah tentara yang dipersiapkan akan bertemu dengan yang sepadan. Sebagaimana kuda, jika dia cocok maka akan menyatu dengannya, dan bila tidak akan berpisah’.”
Dan di dalam suatu permisalan:
وكل من شكله يرغب
Setiap orang yang memiliki persamaan bentuk dengan orang lain, maka dia akan mencintainya
Dalam permisalan yang lain:
إن الطيور على أشكالها تقع
فكل يرغب في مثله
Sesungguhnya burung-burung itu akan bertengger bersama burung yang sama bentuknya sehingga setiap orang akan mencintai yang semisal dengannya.
Selain itu, di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa ruh-ruh diciptakan sebelum jasad, dan bahwa ruh itu merupakan makhluk, ketika bersatu atau berpisah bagaikan sebuah pasukan bila bertemu dan berhadapan. Hal ini karena Allah subhanahu wa ta’aala telah menjadikannya ada yang beruntung dan ada pula yang celaka.
Setelah itu jasad yang menjadi tempat ruh akan bertemu di dunia, maka akan bertemu atau berpisah sesuai dengan keserupaan atau tidaknya, yang telah diciptakan baginya di awal penciptaannya. Sehingga engkau melihat seseorang yang baik akan mencintai yang baik, dan orang yang jahat akan senang kepada yang serupa. Dan masing-masing dari keduanya akan lari dari lawannya.
================================================================
Ajaib sekali menurut saya, bagaimana bisa seorang yang baru kenal, lalu bisa sangat akrab seolah olah sudah kenal lama atau seperti bertemu teman lama, langsung merasa cocok saja sebagaimana kisah asbaabul wurud hadits ini. Sebaliknya, kalau memang tidak cocok, walau sudah kenal lama, maka akan biasa biasa saja, tidak akrab. Kok bisa begitu ya..
Mengutip perkataan seorang teman,
“sejak di alam ruh…hati kita kan memang sudah saling terpaut : )”
Mungkin ini sedikit jawaban dari fenomena2 yang terjadi di alam dunia akibat peristiwa dari alam ruh sono, fenomena ‘langsung cocok aja gituh’ antara pemilik tulang rusuk dan tulang rusuk, antara pemilik sandal sebelah dan sebelah yang lain, antara tutup dengan botolnya,
Wallahu a’lam..
=================================================================
sumber sumber :
http://almanhaj.or.id/content/2990/slash/0
Mengutamakan Menikah dengan Wanita yang Sholihah dan Sebaliknya
http://asysyariah.com/memilih-teman-membentengi-keyakinan.html
Artikel lain tentang ruh ruh yang cocok ini :
Like dis ==> kalo mau nge-like habisnya harus masuk akun Wp dulu, dan koneksinya lemot….
Dishare gitu de, di FB…jadiin notes wae
LikeLike
Segera 😉
LikeLike
antara pemilik tulang rusuk dan tulang rusuk, antara pemilik sandal sebelah dan sebelah yang lain, antara tutup dengan botolnya,
—
masyaalloh.. permisalan yang menarik
LikeLike
co-past pkataan orang, bu.. bukan perkataan saya : )
LikeLike
suka skali dgn artikel ini^^
LikeLike
Berasa menemukan ‘pemilik tulang rusuk’ ya dinar ^^ hehehe
LikeLike
like this..
sangat bagus..
LikeLike
جُنُوْدٌ مُجَنَّدَةٌ
= pasukan yang berkorps-korps
sepengetahuan ana, terjemahan yg tepat dari mujanadah adalah korps/kesatuan bukan saling berhadapan.
wallahu alam
LikeLike
Oh, ya pak? Na’am.. Jazaakallahu khairaa atas masukannya
LikeLike
Bermain di kebun sebelah rumah kontrakan dan menyusun sandal sepatu pun menjadi hiburan ala kadarnya bagi mereka.
LikeLike
saya bingung isi sepam apa bukan…
LikeLike
Kakaak…ijin copy di blog yaahh…^__^
LikeLike
Tafadhdholii adeekkk 😉
LikeLike
Reblogged this on _matahari terbit_ and commented:
*netes baca ini…
teringat sahabat-sahabat..
yang hampir tiap hari ‘kugangguin’
=’)
betapa.. seolah seperti sudah mengenal kalian begitu lama…
ruh2 yang berhimpun..
irii… sungguh irii pada ilmuddin dan amal shalih ‘mereka’ =D
ah, teringat percakapan petang itu.. Sit.. =)
saling mendo’akan dan menguatkan yah..
LikeLike
Reblogged this on Butir Pasir.
LikeLike
Ijin re-blog ya…
Syukron
LikeLike
itu ada tanda catatan kaki [1]
saya cari di bawah gak ada.
LikeLike
Reblogged this on K Z.
LikeLike
Syukron
LikeLike
Terima kasih. tulisannya bagus mba’ 🙂 Betul, kadang kita bisa lgsg akrab secara emosional dg orang yg mgkn baru pertama atau bberapa kali bertemu, tp biasa2 saja dg orang yg sudah sering atau berkali2 bertemu. Btw baru tau juga asbabul wurud haditsnya..
LikeLike