MUDAH Memahami Penggunaan Fi’il (Kata Kerja)

Bismillah…

Ini sedikiiit yang saya ketahui pembahasan tentang fiil;

PEMBAGIAN FIIL (أقسام الفعل)

Fi’il (الفِعلُ)  Ditinjau dari Waktu terjadinya terbagi menjadi 3 :

Fi’il Maadhi(الفعل الماضى)
-Lampau-
Fi’il Mudhori’ (الفعل المضارع)
-Sekarang/Akan datang-
Fi’il Amr (الفعل الأمر)
-Sekarang [perintah]-
  1. Fi’il Maadhi: yaitu kata kerja yang menunjukkan kejadian di waktu lampau, sudah selesai, sudah dikerjakan
  2. Fi’il Mudhoori’: yaitu kata kerja yang menunjukkan kejadian yang sedang berlangsung, atau akan terjadi (untuk mengartikan akan terjadi bisa ditambahkab huruf س atau kata سوف didepan fiil mudhoori)
  3. Fi’il Amr: yaitu fiil yang menuntut pelaksanaan perintah setelah waktu pembicaraan

tapi disini kita akan membahas dua fi’il saja dulu; fi’il madhi dan fi’il mudhoori’.

—-

FIIL MAADHI DAN FIIL MUDHOORI (الفعل الماضى و الفعل المضارع)

Jika disebutkan kata kerja, kataba – yaktubu  ( كَتَبَ يِكْتُبُ ) maka

kataba ( كَتَبَ ) adalah fi’il maadhi dan

yaktubu ( يِكْتُبُ ) adalah fi’il mudhoori’

berikut adalah contoh beberapa fiil madhi – mudhori’ yang mudah:

قَرَءَ يَقْرَءُ (Qoro’a – Yaqro u) → membaca

فَعَلَ يَفْعَلُ  (Fa’ala – Yaf’alu) → Melakukan

أَكَلَ يَاْكُلُ(Akala – Ya’kulu) → Makan

—–

CONTOH PENGGUNAAN FIIL DENGAN KATA GANTI

Intinya saya bikin ini adalah mau ngasi liat perbandingan antara pemakaian kata kerja + kata ganti di fiil madhi dan fiil mudhori.

Coba kita perhatikan..

  Terjemah

 Fiil

Mudhoori

Fiil

Madhi

 Kata Ganti

Dia sedang/telah membaca

يَقْرَءُ

 قَرَءَ

هُوَ (dia – laki laki)

 Dia sedang/telah membaca

  تَقْرَءُ

قَرَءَتْ

هِيَ (dia-wanita)

 Kamu sedang/telah membaca

  تَقْرَءُ

  قَرَءْتَ

أنْتَ(Kamu – laki2)

 Kamu sedang/telah membaca

تَقْرَءِيْنَ

 قَرَءْتِ

أنْتِ (kamu-wanita)

 Aku sedang/telah membaca

  أَقْرَءُ

  قَرَءْتُ

أنا (Aku)

 Kami sedang/telah membaca

  نَقْرَءُ

  قَرَءْنَا

نَحْنُ (Kami)

– Ini sebagian penggunaan kata kerja + dhomirnya (fi’il + faa’il ); lengkapnya ada 14 dhomir tapi nanti saja dulu.

– Kalau diperhatikan, maka dhomir yang menempel dari fiil madhi semuanya di belakang. Ingat2 saja, fi’il maadhi itu lampau, telah lalu, dibelakang, maka dhomirnya juga ditaruh dibelakang . CATATAN: untuk Kata ganti dia-wanita, ( قَرَءَتْ ) itu BUKAN DHOMIR tapi Ta’ Ta’nits‘ semacam tanda bahwa yang  melakukan adalah wanita.

– Sedangkan pada fi’il mudhoori‘, perubahan terjadi di depan, yaitu di huruf mudhoroah nya dan huruf huruf ini BUKAN DHOMIR. Huruf  huruf mudhoroah tersebut adalah (أ, نـ, يـ تـ) Atau disingkat Anaytu, atau Aniita, atau silakan bikin singkatan sendiri pokoknya dia diawali empat huruf itu..

– Kalau dibuat contoh kalimat misalnya bgini :

  قَرَءَ محمّد الكتابَ الجديدَ (Dia Muhammad telah selesai membaca kitab yang baru)

يَقْرَءُ محمّد الكتابَ الجديدَ (Dia Muhammad sedang/akan membaca kitab yang baru)

 *سَيَقْرَءُ محمّد الكتابَ الجديدَ (Dia Muhammad akan membaca kitab yang baru )

—–

CONTOH PENGGUNAAN FIIL DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

Sebenarnya banyak juga sadar atau tidak sadar, kita mengucapkan suatu kalimat dalam bahasa arab padahal itu bentuk susunan fiil+failnya. Misalnya :

Contoh penggunaan fiil mudhari

Astagfirulloh ( أَسْتَغْفِرُ الله )  dari Istagfaro – yastagiru ( اسْتَغْفَرَ يَسْتَغْفِرُ) dengan dhomir أنا(Aku). Artinya tentu sudah pada tahu  “..Aku memohon ampun kepada Alloh..

Naudzubillah ( نَعُوْذُ بالله ) dari ‘Aadza – Ya’uudzu ( عَاذَ يعُوذُ) dengan dhomir نَحْنُ(Kami). Artinya in syaa Alloh juga sudah ma’ruf  yaa “Kami berlindung kepada Allah..”

A’uudzubillahi min Assyaithooni ar Rojiim –taawwudz- ( أَعُوْذُ بالله من الشيطان الرجيم ) sama seperti Na‘udzubillah, tapi dengan dhomir أنا (Aku) dan arti seluruhnya kira2.. “Aku berlindung kepada Alloh dari -godaan- Setan yang Terkutuk/jahat..

Atuubu ilayh.. ( أتُوبُ اليه ) dari Taaba – yatuubu ( تَابَ يَتُوبُ ) dengan dhomir أنا (Aku). Artinya juga sudah pada tahu, sering digandengkan dengan kata Astagfirulloh. Artinya “..Aku bertaubat kepada Nya..

Allahumma astakhiiruka (اللهم اني أسْتَخيْرُكَ) -doa istikhoroh- dari Istakhoro – yastakhiiru. dengan dhomir  أنا (Aku)

dan lain lainnya lagi… sedangkan

– Contoh penggunaan fiil maadhi

Sami’naa wa atho’naa ( سَمِعْنَا و أطَعْنَا ) dengan dhomir  نَحْنُ (Kami) ini di surat AL Baqoroh ayat 285, yang artinya “..Kami dengar dan kami taat..” Subhanalloh.. begini mestinya setiap muslim, ketika itu ia mendengar, ketika itu juga ia taat.

Ashbahnaa dan Amsaynaa ( أَصْبَحْنَا ) ( أَمْسَيْنَا )  dengan dhomir نَحْنُ (kami) di bacaan dzikir pagi dan petang yang berarti, “kami -telah- berpagi hari..” dan “kami -telah- bersore hari..

Qoola Rosuulullohshallallahu ‘alayhi wa sallam– ( قَالَ )  dengan dhomir هُوَ (Dia -laki laki) dengan arti “..-telah- berkata dia Rosululloh  -shallallahu ‘alayhi wa sallam-..” Biasa kita temukan di hadits2..

Qoolat ‘Aaisyahradhiyallahu ‘anha– ( قَالَتْ عَائِشَة ) dengan dhomir  هِيَ (Dia perempuan) dengan arti “..-telah- berkata dia ‘Aisyah -radhiyallahu ‘anha-..” Biasanya juga ditemukan di hadits2 yang dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha

Shodaqta ( صَدَقْتَ ) di hadits arbain no. 2, ucapan Malaikat Jibril kepada Rasululloh shalallahu ‘alayhi wa sallam yang artinya, “kamu benar..” disitu memakai  dhomir  أنْتَ (Kamu – laki laki) ini juga kyknya sering dipakai untuk membenarkan perkataan orang yang sedang di ajak bicara. Kalau dikatakan kepada wanita, maka jadi shodaqti ( صَدَقْتِ )

Rodhiitubillahirobba (رَضِيتُ بالله ربّ) di salah satu bacaan dzikit pagi petang; artinya “Aku telah ridha Allah sebagai Rabbku” dengan dhomir أنا 

Hal Fahimta? ( هل فهمتَ ) berarti “Apakah kamu -lakilaki- sudah paham?” atau fahimti  untuk wanita biasanya di jawab, fahimtu  “Aku sudah paham” atau fahimnaKmi sudah paham..” Kalau beramai ramai biasanya menjadi Hal Fahimtum?? (untuk lelaki, jamak) atau Hal Fahimtunna? (untuk wanita, jamak) dan seterusnya..

dan lain lain…

In syaa Allah mudah ya..

Mudah mudahan diberikan kelapangan waktu dan kesempatan untuk melanjutkan. In syaa Alloh..

——

#Ini sebenarnya terisnpirasi oleh ustadzah di ma’had ketika masih di tamhidi, yang dengan sabar mengajari  para muridnya tentang fiil. Hebatnya, beliau berhasil memahamkan ibu2 yang sebelumnya belum pernah sama sekali belajar tentang per-fiil-an terus bisa sampai paham.. Bagaimana saya bisa tahu? soalnya ibu ibu itu bilang sendiri.. Hebat yahh Jazaahallahu khairaa.. Ini tidak lepas dari keikhlasan beliau dalam mengajar, dan .. apa yang keluar dari hati, maka akan sampai ke hati serta kesabaran beliau karena tidak memberikan sekaligus tapi sedikiiiit sedikiiiiiit sampai akhirnya kami yang sekarang udah di mustawa awwal akhirnya sedikit banyak sudah bisa menggunakan lebih banyak lagi (14 dhomir)

****ingin tahu cara bagaimana tulisan bisa warna warni seperti di atas?? baca artikel ini Cara tersingkatnya ada di komentar paling terakhir

16 thoughts on “MUDAH Memahami Penggunaan Fi’il (Kata Kerja)

  1. Pingback: MUDAH Memahami Penggunaan Fi’il (Kata Kerja) | almahad

  2. اسلام عليكم ورحمه وبركاته
    Boleh mintak tolong bagaimana cara mudah memahami penggunaan dhamirهم pada fiil mudharek

    Like

Leave a reply to Abu Abdurrahman Cancel reply